Bismillah, Hai hai TemaNda!
Kamis 26 November 2020 kemarin Manda berkesempatan ikutan Google Meeting bareng komunitas Google Crowdsource Indonesia. Perkenalan Manda tentang Crowdsource ini nampol banget!
Nah, kemarin tuh setelah Manda ikut masuk di Whatsapp Grup Kumpulan Emak Blogger Bandung, Manda sempat iseng isi survey yang dibagikan Makmin, Teh Evi. Ternyata keisengan ini yang lalu memperkenalkan Manda dengan aplikasi Crowdsource dan komunitasnya. Jarambah!
Tak lama, email dari Iswarya Balakrishnan, seorang perempuan cantik asal India sampai ke dalam Inbox Manda. Email dari Iswarya berisi undangan pertemuan via Google Meet. Baru Manda tahu kemudian bahwa beliau adalah manager program regional komunitas Crowdsource di Google. Cantik deh, seperti artis Bollywood, juga ramah dan pembawaannya menyenangkan.
Jadi, lagi-lagi karena tertarik mendapat ilmu baru, akhirnya Manda menerima undangan tersebut. Pertemuan ini memiliki tajuk kampanye Ok#Crowdsource. Kita bersama melatih mesin Google untuk menjadi lebih pintar berbahasa Indonesia. Kampanye kali ini bertema Handwriting bersama. Diharapkan ke depannya bahasa Indonesia jadi lebih dikenal ya melalui ini.
Ternyata seru sekali pertemuannya. Seperti lagi main kuis gitu. Sebelum bahas kampanyenya, kita kenalan dulu yuk sama Google Crowdsource!
Apa itu Google Crowdsource?
Google terkenal dengan berbagai aplikasinya yang menjadi andalan kita. Sebut saja Calendar, Playstore, Gmail, Gdoc, Gsheet, GClassroom, GMeet, dan masih banyak lagi. Manda sih sehari aja pasti pakai bermacam aplikasi Google.
Nah rupanya Google juga memiliki aplikasi yang dikembangkan untuk meningkatkan layanan Google. Yap, inilah Google Crowdsource. Platform ini memiliki fungsi sebagai peningkat layanan Google melalui pelatihan yang dilakukan pengguna dengan berbagai algoritma berbeda.
Dirilis pada tanggal 29 Agustus 2016, Crowdsource kini telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. Sayang, saat ini aplikasi Crowdsource baru bisa dinikmati via Android. Bagi pengguna iOS perlu menunggu karena belum tersedia di App Store. Tapi jangan sedih, seperti aplikasi Google lainnya, Crowdsource juga bisa dibuka melalui web.
Tujuan Crowdsource dibuat adalah untuk membantu produk Google menjadi lebih baik memahami bahasa, daerah dan budaya pemakainya. Kontribusi dan jawaban kita di aplikasi ini akan memberi dampak dan dukungan bagi peningkatan kualitas produk Google. Kontribusi kita akan menjadikan mesin Terjemah dan Pengenalan Tulisan Google semakin pintar!
Terus bagaimana cara mainnya? Pengguna Crowdsource disebut sebagai Kontributor. Cara berkontribusi di Crowdsource ini adalah dengan menyelesaikan misi sesuai dengan tahapan yang ada. Beberapa jenis kontribusi yang disediakan antara lain adalah Translation, Translation Validation, Maps Translation Validation, Handwriting Recognition, Sentiment Evaluation, Landmarks, dan Image Transcription.
Image Capture : Pada bagian ini kita bisa memasukan foto yang kita miliki dengan memberi label khusus sesuai dengan jenis foto tersebut. Foto ini akan memperkaya koleksi foto yang bisa dicari di laman Google.
Handwriting Recognition : Pada tugas ini, kita diminta membaca tulisan tangan dan mengetikkannya menjadi teks. Kegunaan kontribusi ini untuk meningkatkan fitur tulisan tangan yang dimiliki Google Keyboard.
Image Label Verification atau Image Caption : Di bagian ini kita diminta untuk memverifikasi label yang cocok pada foto yang disediakan. Misal pada label Car (mobil), kita akan diminta memverifikasi apakah ada mobil pada foto tersebut. Ini bisa meningkatkan servis untuk aplikasi salah satunya Google Street View. Yang ini rasanya seperti permainan cari benda, hehe.
Sentiment Evaluation : Di sini kita diminta untuk menilai sebuah komentar menjadi tiga kategori sentimen. Sentimen positif, netral, atau negatif. Ini sangat membantu peningkatan kualitas aplikasi melalui komentar masuk seperti untuk Google Maps, Play Store ataupun YouTube.
Translation dan Translation Validation. Bagi yang memiliki kemampuan bahasa lebih dari satu, ini kontribusi yang paling cocok. Kita bisa menerjemahkan bahasa atau juga melakukan validasi apakah terjemahan yang ada sudah tepat.
Nah kita bisa pilih kontribusi mana yang bisa kita lakukan. Nanti semakin banyak kontribusi semakin naik level kita dan mendapat berbagai Badge sesuai dengan misi yang terselesaikan. Badge yang tersedia antara lain : Contributor, Photographer, Explorer, Pilot, Sentiment, Scribe, Spotter, Good Samaritan, Streetsmart, Translator, Polyglot, 5K, 10K, 500K, 1M, 1.5M.
Selain Badge, level tertentu akan mendapatkan keistimewaan tersendiri. Seperti level 10 bisa ikut community events, level 13 akan dipasang fotonya di Fanpage, lalu level 15 dapat sertifikat khusus dari Google. Hihi seru banget sih buat seneng permainan kaya Manda.
Cara main dan naik levelnya tergolong mudah.
Manda baru dua hari sudah masuk level 10 dan sekarang tergabung di Whatsapp Group Kontributor Crowdsource Asia. Isinya tidak hanya kontributor Indonesia, tapi seluruh Asia. Manda banyak ketemu orang-orang baru. Jangan tanya ngomongnya pakai bahasa apa, kan jago Inggris gaya pasar, wkwk.
Kampanye Kontributor Crowdsource
Jadi Manda sudah sempat ikut dua kali Hangout Gmeet bareng kontributornya. Pertama yang belum ngerti apa-apa. Ini Alhamdulillah Influencer dari Indonesia jadi pakai Bahasa.
Nah yang kedua syukurlah Influencernya dari Malaysia, jadi Melayu dan Inggrisnya mudah dipahami. Seru juga sih aplikasi ini bagi yang suka dengan Gamifikasi dan Bahasa.
Kita bisa ikut Hangout sambil kampanye seru.
Agendanya yang kemarin Manda ikuti adalah kampanye Handwriting. Jadi kita barengan menulis di kertas, lalu difoto dan diupload ke Google Crowdsource. Yang kita tuliskan sesuai tema yang dipilih menggunakan spinning wheel.
Tema yang bisa dipilih antara lain list film, cerita kampung halaman, nama buah-buahan, kota yang pernah didatangi, catatan cara membuat makanan, cerita tentang tempat favorit, dan masih banyak lagi.
Nanti setelah difoto kita akan diminta memberi label sesuai dengan ketentuan dan regional. Jadi untuk kontributor Indonesia akan menuliskan Indonesian.
Perbanyak upload foto kebudayaan kita di sini, bisa menjadi strategi marketing sendiri untuk dikenal luas oleh dunia. Jadi saat ada yang mencari Angklung atau Batik, nanti dengan bangga keluar label Indonesia.
Kalau tertarik jadi kontributor bisa unduh aplikasinya di sini ya!
Saat kita berinteraksi dengan banyak orang terutama dengan berbagai budaya dari berbagai belahan bumi, kita akan paham kenapa kita ini negeri yang kaya. Kita bisa mencontoh mereka-mereka yang bangga pada negerinya dan bersemangat mempromosikan keindahan budayanya masing-masing.
Selain itu kita bisa bertukar pikiran juga informasi. Tadi di awal pertemuan Mr. Stephen dari Malaysia menceritakan keadaan di sana, masa pandemi Covid ini. Juga bertukar informasi keadaan cuaca di sekitar.
Kita diciptakan berbeda agar kita bisa belajar dari satu sama lain. Bukan agar menjadi membandingkan dan merasa kecil, tapi agar termotivasi dan berkolaborasi.
Terima kasih sudah mampir ya, jangan lupa cerita tanggapannya di kolom komentar.
Tetap sehat, tetap bahagia ya!
Selama ini ikut kontribusi di google maps, baik edit venue maupun reviewnya saja 😁
ReplyDeleteSejauh ini baru aktif di google maps sih. Tergerak karena pernah baca tulisan tentangg Google Maps Summit gitu. Yang dibayarin buat conference bareng penggiat google maps di berbagai dunia. Huhuhu, tapi gara-gara pandemi semangatnya jadi ilang :( semoga bisa bangkit lagi nih semangat.
ReplyDeleteWhat an inspiring story mbak
Ishh, ada mak Indah Nuria Savitri juga yaaaa
ReplyDeletebeliau tuh beneran lincaahhh, dan energizer banget dah
mantulll asik ya bisa ikut crowdsource
Kok keren banget sih ini. Beneran emang perlu bgt org yg aktif ngasih review dan mengenalkan bahasa kita keluar yaaa..
ReplyDelete